Thursday, May 8, 2008




AYAT2 AL QURAN UNTUK DIAMALKAN



Untuk elak suami/isteri dan anak2 bergaduh
Surah Al Baqarah - Ayat 102

Anak2 pandai belajar
Surah Al Anbiyaa'- Ayat 79

Anak2 lembut hati/ elak panas baran
Surah Al Anbiyaa - Ayat 69, Surah Al Hasyr - Ayat 22-24

Anak2 malas sekolah
Surah Toha ayat 1-5

Supaya Suami tak kawin lain
Surah Toha - Ayat 39 - mula dari tanda Jim kecil Ayat pendinding Ayat akhir surah At Taubah

Bg anak2 yg suka keluar malam
Surah Ar Ruum Ayat 31. Baca 33x

Untuk jadi pendinding rumah
Surah Al Baqarah dibaca & tiup pd air , dan semburkan keliling rumah

SEMINIT UNTUK MENGINGAT ALLAH

Langkah 1 :

Sebutlah dengan sepenuh hati dan lidah yang fasih: SUBHANA'LLAH ALHAMDULI'LLAH LAA I LAAHA ILLA'LLAH ASTAGHFIRU'LLAH LAA ILAAHA ILLA'LLAH, MUHAMMADUR RASULU'LLAH ALLAHUMMA SALLI WA SALLIM WABARIK ' ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WAAALIHIWA SAHBIHI AJMA'EEN

Langkah 2:


Hayatilah sedalamnya akan makna ayat demi ayat, perkataaan demi perkataan

Kerana Dia Manusia Biasa ...


Setiap kali ada sahabat yang ingin menikah, saya selalu mengajukan pertanyaan yang sama. Kenapa kamu memilih dia sebagai suami/isterimu? Jawabannya ada bermacam-macam. Bermula dengan jawaban kerana Allah hinggalah jawaban duniawi. Tapi ada satu jawaban yang sangat menyentuh di hati saya. Hingga saat ini saya masih ingat setiap detail percakapannya. Jawaban dari salah seorang teman yang baru saja menikah. Proses menuju pernikahannya sungguh ajaib. Mereka hanya berkenalan 2 bulan. Kemudian membuat keputusan menikah. Persiapan pernikahan mereka hanya dilakukan dalam waktu sebulan saja. Kalau dia seorang akhwat, saya tidak hairan.


Proses pernikahan seperti ini selalu dilakukan. Dia bukanlah akhwat, sebagaimana saya. Satu hal yang pasti, dia jenis wanita yang sangat berhati-hati dalam memilih suami. Trauma dikhianati lelaki membuat dirinya sukar untuk membuka hati. Ketika dia memberitahu akan menikah, saya tidak menganggapnya serius. Mereka berdua baru kenal sebulan. Tapi saya berdoa, semoga ucapannya menjadi kenyataan. Saya tidak ingin melihatnya menangis lagi. Sebulan kemudian dia menemui saya. Dia menyebutkan tarikh pernikahannya. Serta meminta saya untuk memohon cuti, agar dapat menemaninya semasa majlis pernikahan. Begitu banyak pertanyaan dikepala saya.


Sebenarnya.. ..!!! Saya ingin tau, kenapa dia begitu mudah menerima lelaki itu. Ada apakah gerangan? Tentu suatu hal yang istimewa. Hingga dia boleh memutuskan untuk bernikah secepat ini. Tapi sayang, saya sedang sibuk ketika itu (benar-benar sibuk). Saya tidak dapat membantunya mempersiapkan keperluan pernikahan. Beberapa kali dia menelefon saya untuk meminta pendapat tentang beberapa perkara.. Beberapa kali saya telefon dia untuk menanyakan perkembangan persiapan pernikahannya. That's all......Kami tenggelam dalam kesibukan masing-masing.


Saya menggambil cuti 2 hari sebelum pernikahannya. Selama cuti itu saya memutuskan untuk menginap dirumahnya. Pukul 11 malam sehari sebelum pernikahannya, baru kami dapat berbual -hanya- berdua. Hiruk pikuk persiapan akad nikah besok pagi, sungguh membelenggu kami. Pada awalnya kami ingin berbual tentang banyak hal. Akhirnya, dapat juga kami berbual berdua. Ada banyak hal yang ingin saya tanyakan. Dia juga ingin bercerita banyak perkara kepada saya. Beberapa kali Mamanya mengetok pintu, meminta kami tidur.


"Aku tak boleh tidur." Dia memandang saya dengan wajah bersahaja. Saya faham keadaanya ketika ini.


"Matikan saja lampunya, biar disangka kita dah tidur."


"Ya.. ya."


Dia mematikan lampu neon bilik dan menggantinya dengan lampu yang samar. Kami meneruskan perbualan secara berbisik-bisik. Suatu hal yang sudah lama sekali tidak kami lakukan. Kami berbual banyak perkara, tentang masa lalu dan impian-impian kami. Wajah keriangannya nampak jelas dalam kesamaran. Memunculkan aura cinta yang menerangi bilik ketika itu. Hingga akhirnya terlontar juga sebuah pertanyaan yang selama ini saya pendamkan. "Kenapa kamu memilih dia?"


Dia tersenyum simpul lalu bangkit dari baringnya sambil meraih HP dibawah bantalku. Perlahan dia membuka laci meja hiasnya. Dengan bantuan lampu LCD HP dia mengais lembaran kertas didalamnya. Perlahan dia menutup laci kembali lalu menyerahkan sekeping envelop kepada saya. Saya menerima HP dari tangannya. Envelop putih panjang dengan cop surat syarikat tempat calon suaminya bekerja. Apa ni. Saya melihatnya tanpa mengerti. Eeh..., dia malah ketawa geli hati.


"Buka aja." Sebuah kertas saya tarik keluar. Kertas putih bersaiz A4, saya melihat warnanya putih. Hehehehehehe. ......


"Teruknya dia ni."


Saya menggeleng-gelengka n kepala sambil menahan senyum. Sementara dia cuma ketawa melihat ekspresi saya. Saya mula membacanya.Saya membaca satu kalimat diatas, dibarisan paling atas. Dan sampai saat inipun saya masih hafal dengan kata-katanya. Begini isi surat itu........ ************ ********* ********* ********* ********* ********* ********* ********* ********* ********* ********* ********* ********* ********* ********* ********* ********* ********* *******


Kepada Yth ........


Calon isteri saya, calon ibu anak-anak saya, calon menantu Ibu saya dan calon kakak buat adik-adik saya


Assalamu'alaikum Wr Wb


Mohon maaf kalau anda tidak berkenan. Tapi saya mohon bacalah surat ini hingga akhir. Baru kemudian silakan dibuang atau dibakar, tapi saya mohon, bacalah dulu sampai selesai. Saya, yang bernama ............. ... menginginkan anda ........... ... untuk menjadi isteri saya..


Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya manusia biasa. Buat masa ini saya mempunyai pekerjaan. Tetapi saya tidak tahu apakah kemudiannya saya akan tetap bekerja. Tapi yang pasti saya akan berusaha mendapatkan rezeki untuk mencukupi keperluan isteri dan anak-anakku kelak. Saya memang masih menyewa rumah. Dan saya tidak tahu apakah kemudiannya akan terus menyewa selamannya. Yang pasti, saya akan tetap berusaha agar isteri dan anak-anak saya tidak kepanasan dan tidak kehujanan. Saya hanyalah manusia biasa, yang punya banyak kelemahan dan beberapa kelebihan. Saya menginginkan anda untuk mendampingi saya. Untuk menutupi kelemahan saya dan mengendalikan kelebihan saya. Saya hanya manusia biasa. Cinta saya juga biasa saja. Oleh kerana itu. Saya menginginkan anda supaya membantu saya memupuk dan merawat cinta ini, agar menjadi luar biasa. Saya tidak tahu apakah kita nanti dapat bersama-sama sampai mati. Kerana saya tidak tahu suratan jodoh saya. Yang pasti saya akan berusaha sekuat tenaga menjadi suami dan ayah yang baik. Kenapa saya memilih anda? Sampai saat ini saya tidak tahu kenapa saya memilih anda. Saya sudah sholat istiqarah berkali-kali, dan saya semakin mantap memilih anda. Yang saya tahu, Saya memilih anda kerana Allah. Dan yang pasti, saya menikah untuk menyempurnakan agama saya, juga sunnah Rasulullah. Saya tidak berani menjanjikan apa-apa, saya hanya berusaha sekuat mungkin menjadi lebih baik dari sekarang ini. Saya memohon anda sholat istiqarah dulu sebelum memberi jawaban pada saya. Saya beri masa minima 1 minggu, maksima 1 bulan. Semoga Allah ridho dengan jalan yang kita tempuh ini. Amin Wassalamu'alaikum Wr Wb


************ ********* ********* ********* ********* ********* ********* ********* ********* ***


Saya memandang surat itu lama. Berkali-kali saya membacanya. Baru kali ini saya membaca surat 'lamaran' yang begitu indah. Sederhana, jujur dan realistik. Tanpa janji-janji yang melambung dan kata yang berbunga-bunga. Surat cinta biasa. Saya menatap sahabat disamping saya. Dia menatap saya dengan senyum tertahan.


"Kenapa kamu memilih dia......?"


"Kerana dia manusia biasa....... . "


Dia menjawab mantap.


"Dia sedar bahawa dia manusia biasa. Dia masih punya Allah yang mengatur hidupnya. Yang aku tahu dia akan selalu berusaha tapi dia tidak menjanjikan apa-apa. Soalnya dia tidak tahu, apa yang akan terjadi pada kami kemudian hari. Entah kenapa, justru itu memberikan kesenangan tersendiri buat aku.."


"Maksudnya?"


"Dunia ini fana. Apa yang kita punya hari ini belum tentu besok masih ada. betuI tak? Paling tidak.... Aku tau bahawa dia tidak akan frust kalau suatu masa nanti kami jadi miskin.


"Ssttt...... ."


Saya menutup mulutnya. Khuatir kalu ada yang tau kami belum tidur. Terdiam kami memasang telinga. Sunyi. Suara jengkering terdengar nyaring diluar tembok. Kami saling berpandangan lalu gelak sambil menutup mulut masing-masing.


"Udah tidur. Besok kamu mengantuk, aku pula yang dimarahi Mama."


Kami kembali berbaring. Tapi mata ini tidak boleh pejam. Percakapan kami tadi masih terngiang terus ditelinga saya.


"Gik......?" "Tidur...... Dah malam."


Saya menjawab tanpa menoleh padanya. Saya ingin dia tidur, agar dia kelihatan cantik besok pagi. Rasa mengantuk saya telah hilang, rasanya tidak akan tidur semalaman ini. Satu lagi pelajaran dari pernikahan saya peroleh hari itu. Ketika manusia sedar dengan kemanusiannya. Sedar bahawa ada hal lain yang mengatur segala kehidupannya. Begitu juga dengan sebuah pernikahan. Suratan jodoh sudah terpahat sejak ruh ditiupkan dalam rahim.


Tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana dan berapa lama pernikahannya kelak. Lalu menjadikan proses menuju pernikahan bukanlah sebagai beban tetapi sebuah 'proses usaha'. Betapa indah bila proses menuju pernikahan mengabaikan harta, tahta dan 'nama'. Status diri yang selama ini melekat dan dibanggakan (aku anak orang ini/itu), ditanggalkan. Ketika segala yang 'melekat' pada diri bukanlah dijadikan pertimbangan yang utama. Pernikahan hanya dilandasi kerana Allah semata. Diniatkan untuk ibadah. Menyerahkan segalanya pada Allah yang membuat senarionya. Maka semua menjadi indah. Hanya Allah yang mampu menggerakkan hati setiap HambaNYA.


Hanya Allah yang mampu memudahkan segala urusan. Hanya Allah yang mampu menyegerakan sebuah pernikahan. Kita hanya boleh memohon keridhoan Allah. MemintaNYA mengurniakan barokah dalam sebuah pernikahan. Hanya Allah jua yang akan menjaga ketenangan dan kemantapan untuk menikah. Jadi, bagaimana dengan cinta?


Ibu saya pernah berkata, Cinta itu proses. Proses dari ada, menjadi hadir, lalu tumbuh, kemudian merawatnya. Agar cinta itu dapat bersemi dengan indah menaungi dua insan dalam pernikahan yang suci. Cinta tumbuh kerana suami/isteri (belahan jiwa). Cinta paling halal dan suci. Cinta dua manusia biasa, yang berusaha menggabungkannya agar menjadi cinta yang luar biasa. Amin. Wallahu 'alam


so, kesimpulannya..

tentukan niat sebelum kawen... (istiqorah suatu kaedah yang disunatkan dalam islam)

Wednesday, May 7, 2008

Hakikat Perkahwinan


Ada banyak alasan manusia yang membuat dasar dari hakikat pernikahan, hakikat

yang seperti apakah yang paling membahagiakan? cuba kita lihat... dan manakah
pilihan kita???

- Jika hakikat pernikahan adalah kerana SEX, maka pasangan rajin bertengkar jika
servis di kamar tidur tidak memuaskan.

- Jika hakikat pernikahan adalah kerana HARTA, maka pasangan bakal bubar jika
bangkrup.

- Jika hakikat pernikahan adalah kerana KECANTIKAN , pasangan bakal lari jika
rambut mula beruban dan muka keripot atau badan jadi gendut.

- Jika hakikat pernikahan adalah kerana ZURIAT , maka pasangan akan cari alasan
untuk pergi jika pasangan tidak dapat memberi anak.

- Jika hakikat pernikahan adalah kerana KEPERIBADIAN, pasangan akan lari jika
orang berubah tingkah lakunya.

- Jika hakikat pernikahan adalah kerana CINTA, hati manusia itu tidak tetap dan
mudah terpikat pada hal-hal yang lebih baik, lagi pula manusia yang dicintai pasti
MATI / PERGI.

- Jika hakikat pernikahan adalah kerana IBADAH kepada ALLAH, sesungguhnya ALLAH
itu KEKAL dan MAHA PEMBERI HIDUP kepada makhluk NYA. Dan ALLAH mencintai
hamba NYA melebihi seorang ibu mencintai bayinya. Maka tak ada alasan apapun di
dunia yang dapat meretakkan rumah tangga kecuali jika pasangan mendurhakai
ALLAH.


* Kalau rajin.. Tolong sebarkan petunjuk ini kepada saudara Muslim Muslimat yang
lain. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang
mengajarnya meskipun dia sudah mati.

Insyaallah...



Orang yang banyak gelak itu kurang wibawanya..
Orang yang suka menghina orang lain,
dia juga akan dihina..

Barangsiapa yang menjaga kehormatan orang lain,
pasti kehormatan dirinya akan terjaga..

Orang yang menyintai akhirat,
dunia pasti menyintainya..
Renungkanlah teman-teman...

Tuesday, May 6, 2008

Fitna


Perseteruan golongan kuffar dengan Islam bukanlah perkara baru. Ia berlaku sejak zaman Rasulullah SAW di mana baginda sentiasa dimusuhi dan ditentang secara fizikal.


Ini dijelaskan oleh Allah menerusi firman-Nya: Orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu sehingga kamu menuruti agama mereka...(al-Baqarah: 120)


Terbaru, Ahli Parlimen Belanda, Geert Wilders mencetus kemarahan umat Islam seluruh dunia ekoran terbitan filemnya, Fitna.Wartawan, MOHD. RADZI MOHD. ZIN dan jurufoto MOHD. MAHATHIR ALI menemu bual Pengarah Pusat Islam dan Pembangunan Insan Universiti Malaysia Pahang, Zuridan Mohd. Daud bagi membahaskan isu ini.


Mega: Filem Fitna, arahan Geert Wilders bukanlah kali pertama golongan kuffar menghina Islam. Apakah tindakan yang sepatutnya diambil oleh umat Islam sebagai respons kepada perbuatan Ahli Parlimen Belanda itu?


ZURIDAN: Sememangnya fitnah yang dilemparkan terhadap Islam bukanlah suatu yang baru. Malah ia bermula semenjak sebelum kelahiran Rasulullah SAW lagi ketika mana Nabi Musa a.s memaklumkan tentang kedatangan Rasulullah SAW, nabi akhir zaman, kaumnya berkata ia adalah satu pendustaan dan sihir yang dibuat-buat.


Firman Allah SWT yang bermaksud: Dan (ingatlah juga peristiwa) ketika Nabi Isa ibni Maryam berkata: Wahai Bani Israel sesungguhnya aku ini pesuruh Allah kepada kamu, mengesahkan kebenaran Kitab yang diturunkan sebelumku, iaitu Taurat dan menyampaikan berita gembira mengenai kedatangan seorang Rasul yang akan datang selepasku bernama ‘Ahmad’. Maka apabila ia datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata, mereka berkata: Inilah sihir yang jelas terang! (Al-Sof: 6)


Bagi kita umat Islam, dalam berhadapan dengan situasi ini sebaiknya berfikir dengan tenang dan cuba melihat apakah sebenarnya yang berlaku di sebalik serangan terhadap Islam, isi kandungan al-Quran, peribadi Rasulullah dan umat Islam yang bertali arus ini.
Jika diteliti dengan mendalam bolehlah dibuat rumusan bahawa serangan terhadap Islam ini berpunca daripada beberapa perkara antaranya;


* Sikap semula jadi Yahudi dan Kristian yang sememangnya mencemburui Islam semenjak dari zaman Rasulullah SAW lagi.


* Kejahilan terhadap ajaran Islam.


* Sikap negatif yang ada pada sesetengah umat Islam yang menjadi punca cercaan kepada Islam.


Bagi menghadapi golongan pertama, iaitu mereka yang memusuhi Islam, jawapannya ialah kita juga mesti memerangi mereka seperti mana firman Allah dalam surah al-Baqarah ayat 190 dan dalam surah al-Nahl ayat 126.


Peperangan yang dimaksudkan boleh berupa pemboikotan barangan mereka, tindakan ketenteraan atau serangan propaganda melalui media dan penyebaran maklumat berkaitan kehebatan Islam serta kelemahan yang ada pada ajaran agama yang lain. Semua ini dilaksanakan dengan niat mempertahankan Islam dan bukannya mahu menghina agama lain.
Bagi menghadapi golongan kedua dan ketiga pula, kita seharusnya memberikan penekanan kepada pembudayaan ilmu dalam masyarakat Islam dan penekanan kepada disiplin ilmu Islam yang disusun oleh para ulama muktabar. Bukannya terarah kepada pemikiran-pemikiran tertentu yang akhirnya melahirkan kelompok umat Islam yang menonjolkan imej yang bertentangan dengan ajaran Rasulullah SAW.


Begitu juga soal pembangunan nilai hendaklah diberikan perhatian serta mengurangkan program-program hiburan yang menjadi salah satu sebab lemahnya kecenderungan umat Islam untuk meningkatkan ilmu dan kefahaman mereka.


Ini menjadi punca lahirnya tingkah laku negatif di kalangan umat Islam yang seterusnya menatijahkan persepsi buruk terhadap Islam itu sendiri. Kemelut kejahilan yang melanda umat Islam jugalah yang melambatkan penyampaian mesej kebenaran Islam terhadap dunia Barat.


Sumber: Utusan Malaysia Online. Bicara Agama. 6 Mei 2008

Ayat al-Quran

T A K W I M